Tiga Bentuk Pemanfaatan Hasil UN ( Ujian Nasional )

Tiga Bentuk Pemanfaatan Hasil UN ( Ujian Nasional ), pastikan anda mempersiapkan diri anda mulai dari sekarang, persiapan menghadi ujian nasional yang matang pastinya akan menghasilkan hasil yang maksimal juga, perlu anda ketahui bahwa dalam ujian nasional tahun 2015 banyak sekali kebijakan baru terkait UN. salah satu kebijakan UN ini adalah yang akan jadi tema postingan volimaniak kali ini yaitu tiga ( 3 ) bentuk pemanfaatan hasil Ujian Nasional tahun 2015, anda bisa membaca lebih lanjut pada uraian berikut ini;

Tiga Bentuk Pemanfaatan Hasil UN ( Ujian Nasional ) 


Hasil ujian nasional tahun 2015 akan digunakan sebagai salah satu pertimbangan untuk tiga pemanfaatan. tiga pemanfaatan utama ujian nasional pada tahun 2015 adalah sebagai berikut :
  1. Pemetaan mutu program dan satuan pendidikan, 
  2. dasar seleksi masuk ke jenjang pendidikan berikutnya, dan 
  3. pembinaan kepada satuan pendidikan dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan.
Ketiga hal tersebut mengemuka pada rapat kerja (raker) Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) dengan Komisi X DPR RI, di Gedung Nusantara I DPR RI, Selasa (27/01/2015).

Dalam paparannya Mendikbud menyampaikan, untuk pemetaan, hasil UN tidak hanya dimanfaatkan oleh pemerintah saja. Siswa, orang tua, dan guru juga bisa memanfaatkan hasil UN yang tertera dalam surat keterangan hasil ujian nasional (SKHUN) untuk pemetaan dan pembinaan.

http://www.volimaniak.com/Mendikbud mengatakan, dalam laporan hasil UN yang akan diterima siswa ada beberapa komponen yang bisa dibaca. Jika selama ini yang tertera di hasil UN siswa hanya angka dan mata pelajaran, maka di SKHUN tahun ini siswa tidak hanya dapat melihat nilainya tapi juga rerata sekolah, rerata nasional, dan deskripsi nilai.

“Anak bukan hanya mendapatkan angka, tapi juga komponenya,” ujarnya. Komponen yang dimaksud Mendikbud adalah penjabaran setiap mata pelajaran yang diujikan dalam UN. Ia mencontohkan, pada pelajaran matematika misalnya, komponen yang dinilai adalah trigonometri, aritmatika, dan geometri. Siswa dapat melihat dimana kekuatan dan kelemahannya dalam mata pelajaran ini.

Setelah data terkumpul, tidak hanya siswa yang mengetahui kompetensinya, tapi juga guru, sekolah, dan orang tua. Dan untuk perbaikan, hasil tersebut bisa digunakan oleh musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) untuk dijadikan acuan dalam menyusun materi pembelajaran.

Mendikbud menjelaskan, dengan mengetahui kekuatan dan kelemahan siswa pada mata pelajaran yang diujikan, maka juga dapat dimanfaatkan oleh satuan pendidikan tempat siswa melanjutkan pendidikannya. Sekolah baru siswa tersebut bisa menjadikan hasil UN ini sebagai pegangan untuk pembinaan kepada siswa ini.

Dengan pergeseran pemanfaatan hasil ujian nasional ini, Mendikbud berharap agar ujian nasional tidak lagi jadi ujian berisiko tinggi. Ia menekankan, UN harus memiliki orientasi positif dan menjadi insentif. “Itu yang kita dorong,” katanya
Powered by Blogger.