Jenis Tari Menurut Fungsinya ( Fungsi Tari sebagai Upacara,Hiburan,Pertunjukan,Pergaulan)

Jenis Tari Menurut Fungsinya (Fungsi Tari sebagai Upacara,Hiburan,Pendidikan,Pertunjukan,Pergaulan). Seperti kita ketahui bahwa pengertian Seni tari adalah seni yang dihasilkan dari gerak, mimik, dan tingkah laku seseorang yang indah. Tarian diiringi musik pengiring agar gerakannya menarik dan enak dipandang.

Pertunjukan tari secara tidak langsung sebenarnya sering Anda saksikan dalam berbagai pentas seni. Media massa seperti televisi, internet, koran, majalah, atau bahkan VCD sering kali menampilkan pertunjukan seni. Dalam berbagai acara pun, pertunjukan tari sering ditampilkan, misalnya pada acara pernikahan. Tarian dalam prosesi pernikahan itu awalnya merupakan sebuah kebiasaan. Kebiasaan tersebut terdiri atas kegiatan simbolis kemasyarakatan dengan aturan tertentu yang dilakukan secara turun-temurun dan disepakati bersama sebagai bagian dari adat istiadat masyarakat setempat.

Tarian yang sering Anda lihat di sekitar Anda merupakan salah satu bagian dari serangkaian kegiatan seremonial dari upacara adat. Misalnya, saat menyambut kelahiran bayi, masa transisi remaja menuju dewasa, khitanan, pernikahan, atau upacara kematian. Tarian tertentu juga sering ditampilkan dengan tujuan bermacam-macam, seperti tarian upacara meminta hujan, tarian pada pesta panen, atau tarian lain yang terlihat seperti tarian bergembira. Tarian tersebut dapat dilakukan oleh siapa saja yang menginginkannya.

Tari-tarian tradisional tanpa disadari telah menjadi bagian dari kehidupan bermasyarakat dan menjadi media untuk berinteraksi dan bersosialisasi dengan lingkungan. Tarian tradisional juga menjadi bagian antarkomunitas yang berbeda tanpa membedakan agama, ras, dan golongan. Tarian tradisional dapat dengan mudah Anda temukan pada kegiatan kemasyarakatan yang bersifat sakral dan magis, seperti yang telah disinggung pada bagian awal pembahasan ini. Secara garis besar, tari tradisional Nusantara berdasarkan fungsinya dalam kehidupan bermasyarakat dikelompokkan menjadi tiga bagian besar, yaitu sebagai fungsi tari sebagai upacara, fungsi tari sebagai hiburan, dan fungsi tari sebagai pertunjukan.

Guna menambah wawasan anda dalam belajar Seni Tari, kali ini untuk mengawali pembahasan dalam seni tari saya akan informasikan lebih lanjut kepada anda semuanya mengenai Jenis Tari Menurut Fungsinya, untuk lebih jelas dan lengkap mari kita bahas satu-satu ya.

Jenis Tari Menurut Fungsinya ( Fungsi Tari sebagai Upacara,Hiburan,Pendidikan,Pertunjukan,Pergaulan)


Dalam tari tradisional nusantara pembagian Jenis Tari berdasarkan fungsinya dibagi menjadi tiga bagian yaitu Fungsi Tari Sebagai Upacara,Fungsi Tari sebagai Hiburan, dan Fungsi Tari Sebagai Pertunjukkan, tetapi untuk menambah pengetahuan juga sudah saya sertakan dari berbagai sumber sehingga anda lebih baham apa saja Fungsi Tari itu? langsung saja berikut penjelasannya;secara umum letak kedudukan pembagian Seni menurut Funsi tari bisa digambarkan dalam bagan berikut;
jenis-tari-berdasarkan-fungsinya


1. Tari sebagai Bagian dari Upacara Adat

Sebenarnya banyak tarian yang termasuk ke dalam tari upacara yang kurang begitu memenuhi kaidah tari. Gerak pada tari upacara sangat bergantung kepada naluri untuk bergerak tanpa mengindahkan segi estetika sebuah karya seni tari. Kadangkadang para penari dalam tarian upacara melakukan gerakan disertai keadaan tidak sadar (trance). Hal tersebut terjadi karena ketika para penari mengungkapkan keinginan yang ditujukan untuk Yang Mahakuasa atau Yang Didewakan, atau Yang
jenis tari berdasarkan fungsinya
Tertinggi Penguasa Alam, ia bergerak dengan segenap rasa dengan satu tujuan agar permohonannya terkabul. Melalui serangkaian upacara adat pada zaman sebelum masuknya agama ke Indonesia, tari menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan spiritualisme masyarakat Indonesia.

Lambat laun, kesakralan tari upacara ini telah berkurang di beberapa daerah. Namun, di beberapa daerah lain, seperti Bali, meskipun sudah banyak tari upacara yang berubah fungsi, tari Bali tetap menjadi sebuah seni yang memiliki nilai spiritualisme karena tari melekat dalam kehidupan sehari-hari masyarakatnya.

Tari yang dilihat pada upacara keagamaan atau kemasyarakatan itulah yang dikategorikan sebagai tari yang berfungsi sebagai tari upacara. Tarian yang berfungsi sebagai tari upacara adalah tarian yang bertujuan untuk ritualisme tanpa mengindahkan keindahan dan materi duniawi. Satu hal yang terpenting adalah tercapainya atau tersampaikannya keinginan mereka terhadap Tuhan mereka.

2. Tari sebagai Hiburan

Jenis tari hiburan berbeda fungsi dan bentuknya dari tari upacara. Gerak yang menjadi sumber media ungkap tari, pada tari-tarian yang berfungsi sebagai tarian hiburan lahir ketika manusia membutuhkan aktualisasi perasaan kebahagian, kegembiraan, atau hasrat. Dengan demikian, gerakan terlahirspontan dari batin manusia. Gerakan yang berirama itu dilakukan untuk menghibur hati para penarinya sendiri.

Ungkapan kegembiraan seperti itu mungkin terjadi di sekitar Anda. Dalam keseharian saja ekspresi kegembiraan Anda bisa demikian. Dalam karya seni tari, ekspresi semacam itu diungkapkan tidak hanya saat Anda memperoleh perasaan senang. Kesedihan, bahkan tragedi, juga dapat diekspresikan melalui gerak tari.

Tari hiburan yaitu tarian yang merupakan ekspresi kegembiraan seseorang dan keterlibatan emosi penari ketika menari sangat besar. Penari tidak bergerak untuk dilihat. Geraknya tidak sengaja dibuat sedemikian rupa, tetapi benar-benar terlahir karena perasaan senang. Faktor keindahan bukanlah yang paling utama. Jenis tari ini dominan untuk dipergunakan pada acara pertemuan atau perayaan sebagai media pergaulan yang bersifat sosial.

Sejak asing datang ke Indonesia, feodalisme menjadi salah satu faktor penyebab bagaimana kaum wanita dieksploitasi karena dianggap rendah.

Fungsi Tari Hiburan sebagai Media Pergaulan

Tarian ini menjadi sebuah media dalam pergaulan, biasanya ditarikan berpasangan antara pria dan wanita. Seperti halnya Tari Tayub, jenis tari pergaulan lainnya yang sering disajikan di lingkungan bangsawan menimbulkan kesan negatif karena para penonton yang ikut menari sering bermabuk-mabukan pada saat menari.

Melihat kondisi tersebut, beberapa seniman tari Sunda (seperti Aom Doyot dan Raden Sambas Wirakusuma) merasa perlu segera memberikan jalan untuk menertibkannya. Untuk itu, dibuatlah aturan main penyelenggaraan Tari Tayub. Cara penyajian Tari Tayub ini kemudian diarahkan agar lebih sopan, dengan cara yang unik. Mereka menciptakan sebuah wadah berupa diklat (pada masa itu disebut course) bagi siapa saja yang ingin mempelajarinya. Lambat laun orang lebih suka
menyebut Tari Tayub ini dengan sebutan course.

3. Tari sebagai Kegiatan Pertunjukan

Tarian yang berfungsi sebagai tari pertunjukan memiliki perbedaan yang besar pada faktor kebutuhan pelakunya dan perbedaan pada tata cara menyajikannya dibanding dengan tari upacara atau tari hiburan. Tari upacara lahir karena kebutuhan yang berhubungan dengan spiritualisme manusia sehingga semua faktor pertimbangannya ditujukan pada satu arah dan hanya agar terjalin komunikasi dengan Yang Mahakuasa. Adapun jenis tari hiburan adalah kebutuhan untuk menyenangkan diri sendiri dengan komunikasi dua arah. Meskipun penonton terlibat, tetapi tidak dibutuhkan aturan baku pada struktur sajiannya dan membatasi gerak penonton dan pemain, kecuali bahwa pada praktiknya pelaku dan penonton menjadi satu kesatuan secara emosional dan tetap berperilaku sesuai dengan adat istiadat dan norma masyarakat setempat.

Hal tersebut berbeda dengan tari pertunjukan yang diciptakan berdasarkan kaidah atau aturan seni untuk sebuah pertunjukan. Berbagai faktor yang perlu mendapat perhatian pada cara mempersiapkan dan memperlakukannya, seperti mempersiapkan sebuah pertunjukan, penataan gerak, penataan
busana, penataan iringan, tempat sajian (panggung), setting panggung, segi artistik sebuah tempat sajian, cara memublikasikannya, cara menyajikannya, dan seluruh materi pendukung yang berkaitan dengan sajian pertunjukan tari.

Sebagai tontonan, jenis tari pertunjukan disajikan secara khusus dengan pertimbangan tema materi sajian, penataan panggung, penataan lampu, penataan kostum dan rias, pemilihan bentuk panggung, pemilihan penonton, desain dramatik atau struktur pertunjukan, kepanitiaan, dan seluruh
proses produksi hingga evaluasi sebuah produksi dikelola dengan baik, artistik, serta sistematik. Oleh karena itu, seluruh pendukung (yang ada di balik panggung) serta penonton dapat memperoleh sebuah kepuasan batin.

Nah saya rasa sudah jelas dan lengkap penjelasan saya mengenai Macam-macam Tari Menurut Fungsinya, semoga dengan artikel diatas anda lebih paham apa saja Fungsi Tari itu mulai dari Fungsi Tari Upacara, Fungsi Tari Hiburan dan Fungsi Tari Pertunjukkan, jangan lupa bagikan ke temen-temen anda biar tambah ilmu juga ya, terimakasih
Powered by Blogger.