Macam-macam Puisi dan Jenis Majas Dalam Puisi

Puisi adalah bentuk ungkapan perasaan yang bisa disampaikan dalam bentuk tulisan / karangan yang bersajak, berirama dan memiliki inti yang jelas, apakah sebenarnya puisi itu?, perlu anda ketahui sebelum membahas lebih lanjut, pada kesempatan kali ini volimaniak akan mengajak anda semua mengetahui Jenis-jenis Puisi dan juga jenis majas dalam puisi.

Secara umum, tidak ada paksaan bagi seseorang untuk menulis puisi. Setiap orang dapat menulis puisi. Masalahnya, mau atau tidak mau orang tersebut tergerak untuk menuliskan kata-kata yang mampu mewakili hatinya. Misalnya, jika Anda sedang sedih, jatuh cinta, kecewa, rindu pada Tuhan atau orang terkasih, semuanya dapat diekspresikan dalam bentuk puisi.

Selanjutnya, Anda harus sering berlatih untuk mengolah kata dan rasa. Hal ini secara perlahan dapat dilakukan dengan memahami teknik-teknik menulis puisi. Dalam pelajaran ini, Anda akan belajar memahami teknik-teknik tersebut dan mempraktikannya.
macam-macam-puisi
Untuk menyingkat waktu mari langsung saja kita pahama apa saja Macam-maca Puisi, berikut penjelasan lebih lengkapnya;

Mengenal Jenis-Jenis Puisi

 Ditinjau dari bentuk dan isinya, puisi dapat dibedakan menjadi jenis berikut.
  1. Puisi epik, yakni suatu puisi yang di dalamnya mengandung cerita kepahlawanan, baik kepahlawanan yang berhubungan dengan legenda, kepercayaan, maupun sejarah. Puisi epik dibedakan menjadi folk epic, yakni jika nilai akhir puisi itu untuk dinyanyikan, dan literary epic, yakni jika nilai akhir puisi itu untuk dibaca, dipahami, dan diresapi maknanya.
  2. Puisi naratif, yakni puisi yang di dalamnya mengandung suatu cerita, menjadi pelaku, perwatakan, setting, maupun rangkaian peristiwa tertentu yang menjalin suatu cerita. Jenis puisi yang termasuk dalam jenis puisi naratif ini adalah balada yang dibedakan menjadi folk ballad dan literary ballad. Ini adalah ragam puisi yang berkisah tentang kehidupan manusia dengan segala macam sifat pengasihnya, kecemburuan, kedengkian, ketakutan, kepedihan, dan keriangannya. Jenis puisi lain yang termasuk dalam puisi naratif adalah poetic tale, yaitu puisi yang berisi dongeng-dongeng rakyat.
  3. Puisi lirik, yakni puisi yang berisi luapan batin individual penyairnya dengan segala macam endapan pengalaman, sikap, maupun suasana batin yang melingkupinya. Jenis puisi lirik umumnya paling banyak terdapat dalam khazanah sastra modern di Indonesia. Misalnya, dalam puisi-puisi Chairil Anwar, Sapardi Djoko Damono, dan lain-lain.
  4. Puisi dramatik, yakni salah satu jenis puisi yang secara objektif menggambarkan perilaku seseorang, baik lewat lakuan, dialog, maupun monolog sehingga mengandung suatu gambaran kisah tertentu. Dalam puisi dramatik dapat saja penyair berkisah tentang dirinya atau orang lain yang diwakilinya lewat monolog.
  5. Puisi didaktik, yakni puisi yang mengandung nilai-nilai ke pendidikan yang umumnya ditampilkan secara eksplisit.
  6. Puisi satirik, yaitu puisi yang mengandung sindiran atau kritik tentang kepincangan atau ketidakberesan kehidupan suatu kelompok maupun suatu masyarakat.
  7. Romance, yakni puisi yang berisi luapan rasa cinta seseorang terhadap sang kekasih.
  8. Elegi, yakni puisi ratapan yang mengungkapkan rasa pedih dan kedukaan seseorang.
  9. Ode, yakni puisi yang berisi pujian terhadap seseorang yang memiliki jasa ataupun sikap kepahlawanan. 
  10. Hymne, yakni puisi yang berisi pujian kepada Tuhan maupun ungkapan rasa cinta terhadap bangsa dan tanah air.

Jenis Majas dalam Puisi

Beberapa contoh majas yang ada dalam puisi adalah sebagai
berikut.
  • Metafora, yakni pengungkapan yang mengandung makna secara tersirat untuk mengungkapkan acuan makna yang lain selain makna sebenarnya, misalnya, "cemara pun gugur daun"
  • mengungkapkan makna “ketidakabadian kehidupan".
  • Metonimia, yakni pengungkapan dengan menggunakan suatu realitas tertentu, baik itu nama orang, benda, atau sesuatu yang lain untuk menampilkan makna-makna tertentu. Misalnya, "Hei! Jangan kaupatahkan kuntum bunga itu". "Kuntum bunga" di situ mewakili makna tentang remaja yang sedang tumbuh untuk mencapai cita-cita hidupnya.
  • Anafora, yakni pengulangan kata atau frase pada awal dua larik puisi secara berurutan untuk penekanan atau keefektifan bahasa. Misalnya, terdapat dalam salah satu puisi Sapardi Djoko Damono berikut.
  • Kita tinggalkan kota ini, ketika menyeberang sungai
    terasa waktu masih mengalir
    di luar diri kita. Awas, jangan menoleh,
    tak ada yang memerlukan kita lagi
    tak ada yang memanggil kembali.
  • Oksimoron, yaitu  majas yang menggunakan penggabungan kata yang sebenarnya acuan maknanya bertentangan. Misalnya, pada salah satu puisi Sapardi Djoko Damono berikut.
  • Begini: kita mesti berpisah. Sebab
    Sudah terlampau lama bercinta 
Nah itulah penjelasan singkat mengenai Puisi dalam pembahasan kali ini khususnya Jenis-jenis Puisi, semoga bisa menambah wawasan anda dalam mempelajari mapel bahasa indonesia. semog bermanfaat, terimakasih
Powered by Blogger.